Sejarah Berdirinya Surabaya – Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Melansir dari halaman resmi Pemkot Surabaya, Surabaya adalah kota terbesar dan tertua di Indonesia, dengan total luas 330,45 km2 dan jumlah penduduk lebih dari 3 juta orang yang menetap di sini. Nama Surabaya pun pernah muncul dalam Nagarakretagama, pidato Raja Hayamwuruk dari Kerajaan Majapahit yang ditulis situs slot gacor hari ini di daun lontar pada tahun 1365.
Pada 31 Mei 1293, terdapat pertempuran di mana Raden Wijaya sang pendiri pertama Kerajaan Majapahit berhasil mengalahkan pasukan Mongol. Setelahnya, Raden Wijaya pun berhasil menjadi raja pertama Kerajaan Majapahit sekitar 10 November 1293. Akibat kekalahan tersebut, pasukan Mongol situs judi slot terbaik dan terpercaya no 1 terpukul mundur ke laut dalam kejaran pasukan Majapahit dan meninggalkan tanah Jawa kembali untuk kembali ke tanah asalnya, Cina. Karena pada dasarnya, kerajaan Mongol datang ke Pulau Jawa awalnya untuk menyerang Kerajaan Singasari lantaran Raja Singasari. Peristiwa tersebut kemudian dijadikan sebagai tanggal berdirinya Kota Surabaya dan ada monumen yang mendukung bahwa kejadian itu benar terjadi.
Sementara itu, nama Surabaya sendiri berdasarkan etimologinya berasal dari kata Sura ata Suro dan Baya atau Boyo. Dalam bahasa indonesia Sura itu artinya Hiu dan Boyo yang berarti Buaya. Menurut mitos yang ada di masyarakat, dua hewan ini adalah binatang paling kuat di daerahnya judi slot online masing-masing dan menjadi simbol kota surabaya hingga detik ini. Pendapat lain mengatakan, bahwa nama Surabaya diambil dari istilah Sura Ing Baya, yang berarti Berani Menghadapi Bahaya.
Surabaya sendiri terletak di timur laut Pulau Jawa. Surabaya memiliki pelabuhan laut dengan Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan utamanya. Pelabuhan Tanjung Perak ini berfungsi sebagai hub atau pusat untuk pengiriman antar pulau di wilayah Indonesia Timur. Selain itu, bersama dengan Lamongan di barat laut, Gresik di barat, Bangkalan di timur laut, Sidoarjo di selatan, Mojokerto dan Jombang di barat daya, menjadikan surabaya untuk mendapatkan julukan sebagai Gerbang Kertosusila layaknya Jabodetabek. Maka dari itu kita harus mencintai dan mernghargai keragaman budaya yang ada di Surabaya hingga kini dan menjaga kotanya dengan baik dan benar.